Bagi para karyawan yang bekerja di pabrik, baju pabrik menjadi syarat utama yang harus dikenakan ketika bekerja. Para pekerja pabrik diharuskan mengenakan pakaian yang telah disediakan oleh perusahaan agar dapat memenuhi kaidah standar penampilan dan juga keselamatan kerja.
Sementara bagi perusahaan, melakukan pengadaan baju seragam pabrik merupakan tantangan tersendiri karena membutuhkan biaya yang cukup besar. Biaya pengadaan seragam untuk pekerja di karyawan masuk ke dalam komponen biaya yang tidak langsung berkontribusi terhadap produk dan jasa yang dijual (biaya overhead). Sehingga perusahaan perlu mempertimbangkan dengan baik pengeluaran untuk pengadaan baju pabrik.
Selain dari segi penampilan dan biaya, fitur-fitur keselamatan kerja juga harus diperhatikan dalam merancang sebuah baju pabrik. Fitur keselamatan diperlukan karena terkadang para pekerja di pabrik perlu melakukan kegiatan di area yang memiliki resiko bahaya. Potensi bahaya biasanya muncul di area yang minim pencahayaan, dilalui alat berat, atau memiliki kondisi ekstrem.
5 Jenis Fitur Keselamatan untuk Baju Pabrik
Berikut beberapa rekomendasi fitur keselamatan yang harus ada di baju pabrik versi Boogie Apparel :
1. Ergonomis
Sumber: Koleksi Asset Foto Boogie Apparel
Pakaian yang nyaman dikenakan saat bekerja bukan hanya dihasilkan dari bahan kain yang lembut atau menyerap keringat. Kenyamanan kerja bagi para pekerja pabrik juga dapat diciptakan dengan memperhatikan kenyamanan gerak tubuh atau desain yang ergonomis dari suatu baju pabrik.
Untuk menciptakan baju pabrik yang dengan desain yang ergonomis, seorang desainer perlu terlebih dahulu memahami aktivitas dari pekerja pabrik. Kebutuhan desain ergonomis dari seragam di satu pabrik bisa saja berbeda dengan satu pabrik lainnya apabila menuntut pekerjanya melakukan kegiatan yang berbeda pula.
Baca Juga: Perbedaan Antara Baju Safety Dan Pakaian Dinas Lapangan (PDL)
Aktivitas dari pekerja pabrik berbeda dari aktivitas karyawan kantoran atau lapangan biasa. Posisi kerja, gerakan-gerakan sulit yang biasa dilakukan, dan ukuran tubuh pekerja pabrik merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi desain sebuah pakaian yang ergonomis.
2. Identitas
Sumber: Koleksi Asset Foto Boogie Apparel
Sebuah pabrik biasanya dapat terdiri dari ratusan bahkan ribuan karyawan yang bekerja di waktu dan tempat yang sama. Sangat sulit bagi kita untuk dapat mengenal semua orang di pabrik apabila tanpa identitas yang dapat dibaca dengan mudah tersemat di pakaian seorang karyawan.
Selain nama karyawan, identitas yang tertera di seragam safety karyawan antara lain adalah logo perusahaan, divisi, logo bendera merah putih, dan logo K3. Terkadang karyawan dari divisi yang berbeda dapat dibedakan dari warna baju pabrik yang dikenakan.
Ketentuan identitas yang harus tertera pada seragam pabrik biasanya diatur secara internal oleh perusahaan. Terdapat pula beberapa aturan dari asosiasi K3 Indonesia yang mengatur mengenai ketentuan penempatan logo dan identitas lainnya.
Identitas pada pakaian menjadi sangat penting apabila terjadi kecelakaan kerja. Biasanya saat bekerja, para pekerja meninggalkan kartu identitas pribadinya di loker ganti atau di meja kerja mereka. Identitas yang tertera pada baju pabrik dapat memudahkan identifikasi dan evakuasi korban kecelakaan kerja.
3. Warna Mencolok
Sumber: Koleksi Asset Foto Boogie Apparel
Baju pabrik perlu didesain dengan kombinasi warna yang mencolok untuk memudahkan karyawan pabrik dikenali keberadaannya di area kerja mereka. Warna baju pabrik biasanya mengikuti warna logo perusahaan atau menggunakan warna-warna yang umum dipakai di industri tersebut.
Warna baju pabrik yang baik adalah yang kontras terhadap lingkungan kerja. Seperti di pabrik peleburan besi warna yang disarankan adalah warna biru, kuning, atau oranye bergantung kepada area kerjanya. Warna hitam atau navy cenderung akan mempersulit orang lain melihat keberadaan karyawan tersebut terutama pada kondisi bahaya.
4. Reflektor Scotchlite
Sumber: Koleksi Asset Foto Boogie Apparel
Reflektor Scotchlite merupakan pita reflektif yang akan memantulkan cahaya apabila berada di area dengan pencahayaan minim. Pemasangan reflektor scotchlite biasanya di bagian tubuh yang sering digerakkan seperti pergelangan tangan dan kaki. Hal tersebut agar dalam kondisi gelap dapat terlihat bahwa pemakai baju pabrik adalah objek bergerak dan bukan alat penerangan.
Baca Juga: PDH Seragam Kerja Formal Yang Harus anda Miliki
Reflektor scotchlite memiliki banyak jenis dan dapat diaplikasikan dengan berbagai cara seperti bordir atau sablon. Penggunaan reflektor scotchlite juga diatur dalam kaidah keselamatan kerja terkait pakaian.
5. Sirkulasi Udara
Sumber: Koleksi Asset Foto Boogie Apparel
Kebanyakan pabrik memiliki area kerja yang bersuhu di atas suhu ruang dikarenakan operasi mesin atau panas matahari langsung tanpa penghalang. Baju yang baik perlu memperhatikan sirkulasi udara antara tubuh dan lingkungan.
Baju pabrik yang nyam perlu memperhatikan bahan yang berpori besar dan dapat menyerap keringat. Belakangan ini, bahan kain jersey atau dri-fit untuk baju pabrik mulai marak digunakan di Indonesia.
Panas tubuh dari karyawan pabrik perlu dilepas ke udara agar karyawan dapat terus bekerja dengan nyaman di lingkungan yang panas. Udara dari lingkungan juga perlu dengan mudah ditangkap oleh pakaian agar dapat mempercepat pengeringan keringat.
PT Boogie Apparel Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang telah berpengalaman memproduksi baju pabrik untuk digunakan oleh ribuan pabrik-pabrik besar di Indonesia. Kualitas produk yang terus dikembangkan oleh Boogie Apparel lahir dari pengalaman bertahun-tahun dan pemahaman mendalam terhadap pelanggan di industri manufaktur tanah air.