Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan hal yang harus diperhatikan di setiap lingkungan kerja, terutama di perusahaan multinasional. Biasanya, perusahaan-perusahaan ini memiliki program keselamatan yang terencana dengan baik untuk menjaga kesejahteraan karyawannya. Program ini mencakup penilaian risiko secara menyeluruh, penerapan prosedur keselamatan yang ketat, serta penggunaan alat pelindung diri (APD) atau pakaian safety yang sesuai.
Hal ini karena mereka menyadari bahwa investasi dalam K3 bukan hanya sekadar kewajiban, tapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan. Dengan menerapkan K3 yang baik, produktivitas karyawan dapat meningkat, reputasi perusahaan terjaga, dan biaya akibat kecelakaan kerja pun bisa ditekan. Sekarang, mari kita simak cara memilih memilih pakaian safety berdasarkan jenis risiko pekerjaan!
Apa itu Pakaian Safety?
Sumber : Google Foto Boogie Apparel
Pakaian safety adalah pakaian khusus yang dirancang untuk melindungi penggunanya dari berbagai risiko dan bahaya di tempat kerja yang dapat menyebabkan cedera dan penyakit serius. Risiko ini termasuk benturan, goresan, tusukan, atau kontak dengan bahan kimia, listrik, suhu ekstrem, dll.
Itulah sebabnya, pakaian ini dirancang sedemikian rupa yang membuatnya lebih tahan terhadap panas, bahan kimia, api, atau bahaya lainnya. Selain itu, untuk memastikan efektivitasnya dalam melindungi pekerja, pakaian pelindung ini harus memenuhi standar keselamatan yang berlaku.
Cara Memilih Pakaian Safety yang Sesuai Risiko Pekerjaan
Sumber : Foto Produk Boogie Apparel
Memilih pakaian safety tidak bisa dilakukan secara sembarangan, karena setiap sektor industri memiliki risiko kerja yang berbeda. Langkah pertama, perusahaan perlu melakukan penilaian risiko secara menyeluruh untuk mengidentifikasi bahaya spesifik yang ada di tempat kerja.
Kedua, pakaian harus memenuhi standar keselamatan dan regulasi yang berlaku, agar efektivitas perlindungannya terjamin. Di Indonesia, perusahaan multinasional umumnya menerapkan standar keselamatan global seperti OSHA (Occupational Safety and Health Administration), ISO 45001 dan ILO Convention No. 155. Kebijakan ini memastikan bahwa setiap pekerja dilengkapi dengan pakaian safety yang sesuai dengan kondisi kerja mereka.
Selanjutnya, kualitas dan kenyamanan juga menjadi faktor krusial. Pakaian safety yang ergonomis dan berbahan nyaman dapat meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan pekerja. Selain itu, perusahaan juga perlu menyediakan pilihan ukuran dan desain yang sesuai dengan kebutuhan individu pekerja agar mereka dapat bergerak dengan leluasa tanpa hambatan.
Terakhir, aspek estetika dan identitas perusahaan juga dapat diperhitungkan. Perusahaan bisa menambahkan logo atau warna khas yang mencitrakan perusahaan, dengan tujuan memperkuat keseragaman dan rasa kebersamaan di tempat kerja.
Baca Juga : Mengenal Standar Nasional Pakaian Safety di Indonesia
Jenis Risiko Pekerjaan dan Pakaian Safety yang Tepat
Sumber : Foto Produk Boogie Apparel
1. Risiko Kimia (Industri Farmasi, Minyak & Gas, Laboratorium)
Pekerja yang terpapar bahan kimia berbahaya harus menggunakan pakaian safety yang tahan terhadap zat beracun. Adapun jenis pakaian yang cocok untuk risiko pekerjaan ini adalah coveralls, masker, sarung tangan, dan kacamata. Setiap bagian dari peralatan ini memainkan peran penting dalam melindungi bagian tubuh tertentu dari zat berbahaya.
2. Risiko Fisik (Industri Konstruksi dan Manufaktur)
Risiko fisik meliputi jatuh dari ketinggian, tertimpa benda berat, dan cedera akibat alat berat. Untuk mengurangi risiko ini, pakaian safety yang diperlukan adalah rompi reflektif agar pekerja mudah terlihat, terutama di area yang memiliki visibilitas rendah. Selain itu, mereka perlu menggunakan helm keselamatan untuk melindungi kepala dari benturan dan benda jatuh, sarung tangan tahan abrasi untuk melindungi tangan dari gesekan atau luka, serta sepatu safety dengan pelindung baja untuk melindungi kaki dari benturan atau benda tajam.
3. Risiko Listrik (Industri Energi dan Telekomunikasi)
Pekerja yang berurusan dengan peralatan listrik harus memakai pakaian yang dapat mengurangi risiko kejutan listrik. Pakaian safety yang cocok untuk risiko pekerjaan ini adalah baju tahan api (Flame-Resistant Clothing) yang tidak mudah terbakar atau meleleh saat terkena panas tinggi. Selain itu, pekerja juga perlu dilindungi dengan sarung tangan isolasi listrik untuk mencegah hantaran listrik ke tubuh, serta sepatu bot yang berisolasi untuk mencegah percikan api akibat listrik statis.
4. Risiko Biologis (Industri Medis dan Pengolahan Makanan)
Pekerja di bidang medis dan laboratorium menghadapi risiko infeksi dari virus atau bakteri. Oleh karena itu, mereka harus mengenakan coverall sekali pakai untuk melindungi tubuh dari kontaminasi. Mereka juga perlu dilengkapi dengan masker N95 atau respirator untuk mencegah inhalasi partikel berbahaya, sarung tangan lateks atau nitril untuk melindungi tangan dari kontaminasi langsung, dan pelindung wajah atau kacamata safety untuk mencegah percikan cairan berbahaya.
5. Risiko Percikan Api (Industri Pengelasan)
Dalam industri pengelasan, pekerja harus mengenakan pakaian las yang melindungi dari percikan api, suhu tinggi, dan radiasi. Jenis pakaian safety yang cocok adalah overalls yang terbuat dari bahan seperti kulit, denim tebal, atau serat tahan api. Selain itu, pakaian ini harus dilengkapi dengan apron atau jaket las, sarung tangan, masker, dan sepatu bot las.
Sebagai kesimpulan, memilih pakaian safety yang tepat bukan sekadar mematuhi regulasi K3, tapi juga langkah penting dalam mengurangi risiko kecelakaan kerja. Dengan menyesuaikan pakaian safety dengan risiko pekerjaan, maka perusahaan bisa menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.
Baca Juga : Pakaian Safety yang Mendukung Keselamatan Tenaga Kerja
PT Boogie Apparel Indonesia selaku perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan Seragam Kerja dan Pakaian Safety. Hadir sebagai solusi ideal untuk perusahaan yang mengutamakan kenyamanan dan fungsionalitas dalam setiap kegiatan. Tidak hanya melindungi dari risiko kecelakaan kerja, pakaian safety juga dapat disesuaikan dengan gaya dan kebutuhan spesifik perusahaan Anda
Boogie Apparel Indonesia merupakan merupakan salah satu perusahaan pengadaan pakaian safety yang mampu mendesain dan memproduksi berbagai jenis produk dengan beragam variasi bahan dan model. Keahlian produksi mulai dari kaos safety, rompi safety dan jaket safety hingga wearpack tahan api yang membutuhkan kemampuan mendesain, pemilihan bahan yang tepat, serta sudah memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia.
Apabila Anda memiliki kebutuhan pakaian safety yang memiliki kualitas premium dengan banyak pilihan spesifikasi dan desain, serta melakukan pengadaan dalam jumlah besar Boogie Apparel adalah Solusinya.