Acquaired Immunodeficiency Syndrom (AIDS) merupakan satdium akhir dari infeksi yang di sebabkan oleh virus Human Immonideficiency Virus (HIV). HIV AIDS ditularkan dari manusia ke manusia melalui 4 media cairan tubuh yaitu : 1) Cairan Sperma; 2) Cairan Vagina 3) Darah; 4) Air Susu Ibu (ASI).

Dalam 10 tahun terakhir, menurut gabungan data bps dan kemenkes terjadi peningkatan kasus kumulatif penderita HIV telah naik hampir 10 kali lipat dari sekitar lima puluh ribu kasus menjadi lebih dari lima ratus ribu kasus pada akhir juni 2022.

HIV merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Banyaknya CD4 yang hancur membuat kekebalan tubuh semakin lemah. Kekebalan tubuh yang semakin melemah mengakibatkan mudahnya patogen lain masuk dan menurunkan tingkat kesehatan orang dengan HIV AIDS (ODHA) hingga dapat menyebabkan kematian.

Melakukan penanganan dan perawatan yang tepat pada pasien, menghilangkan stigma dan diskriminasi, serta mematuhi SOP penggunaan alat pelindung diri oleh tenaga kesehatan dapat menurunkan tingkat kematian pada penderita AIDS.

SOP penggunaan alat pelindung diri oleh tenaga kesehatan di antaranya adalah menggunakan handscoon dan masker ketika merapikan tempat tidur, merawat luka, mengambil darah, melakukan tindakan invasif serta melakukan injeksi. Tenaga kesehatan juga diharuskan menggunakan gaun pelindung sekali (disposable surgical gown) pakai apabila terjadi pendarahan masif pada penderita serta saat membuang cairan kontaminasi.

HIV AIDS merupakan penyakit menular dan sangat berbahaya. Namun pasien ODHA tetap memiliki hak untuk hidup dan mendapatkan perawatan medis yang setara dengan pasien rumah sakit lainnya. Kondisi mental yang baik dari pasien ODHA juga berpengaruh besar dalam proses perawatan kesehatan pasien. Bersama Mari Kita Cegah Penularan HIV AIDS dengan menghilangkan stigma dan diskriminasi kepada Pasien ODHA!